Kamis, 07 Oktober 2010



Anak-anak Tembakau

Puisi Jamal D. Rahman
(kepada petani tembakau di madura)

kami anak-anak tembakau
tumbuh di antara anak-anak batu
nafas kami bau kemarau campur cerutu

bila kami saling dekap,
kami berdekapan dengan tangan kemarau
bila kami saling cium,
kami berciuman dengan bau tembakau

langit desa kami rubuh seribu kali
tapi kami tak pernah menangis
sebab kulit kami tetap coklat
secoklat tanah
tempat kami menggali airmata sendiri

langit desa kami rubuh seribu kali
tapi kami tak pernah menyerah

pada setiap daun tembakau
kami urai urat hidup kami
pada setiap pohon tembakau
kami rangkai serat doa kami

2000

Sing a Song